Minggu, 26 Maret 2017

ITSM

INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT


IT service management adalah suatu metode pengelolaan aktivitas teknologi informasi yang focus memebrikan layanan prima kepada para pengguna/pelanggannya.
Tujuan utama ITSM  adalah menyelaraskan layanan IT dengan kebutuhan pengguna, memeperbaiki kualitas layanan TI, dan mengefektifkan pengguna biaya untuk pengelolaan TI.
Beberapa sebagian kecil ITSM yaitu: 
1. Incident management
2. Problem management
3. Chane management

1. Incident Management
     Adalah proses pencatatan, penelusuran, penugasan, dan mengelola insiden untuk dikomunikasikan dengan pengguna laayanan IT. Pengertian insiden menurut ITIL adalah gangguan terhadap layanan IT atau penurunan kualitas dari layanan IT, contohnya seperti: printer error, tidak bisa log in ke aplikasi, kegagalan server dan hal hal lain yang mengganggu suatu layanan IT dapat dikategorikan sebagai insiden.
2. Problem Management
     Adalah proses yang bertanggung jawab menangani problem lifecycle. Pengertian problem menurut ITIL adalah penyebab lebih dari sebuah atau lebih insiden. Jika dikaitkan dengan insiden maka biasanya problem terjadi sesudah insiden, penyebab ini umumnya tidak diketahui ketika tiket problem dibuat dan proses problem management bertanggung jawab terhadap investigasi lebih lanjut. Contoh: missal pada hari senin terjadi server error yang menyebabkan aplikasi hang, setelah dicari penyebabnya incident management team tidak enemukan masalah apapun kemudian server direstart dan aplikasi berjalan normal kembali. Selang seminggu terjadi lagi error yang sama, kemudian incident management team merestart server dan aplikasipun berjalan normal kembali. Pada saat selesai penanganan insisden yang kedua, incident management team melakukan eskalasi masalah ke problem management. Server yang berulang kali direstart menunjukan bahwa insiden itu telah berubah menjadi problem, masalah tidak benar benar tuntas pada saat server hanya direstart.

3. Change Management
   Adalah proses yang bertanggung jawab mengendalikan siklus dari setiap perubahan (change). Tujuan utama dari change management adalah merealisasikan manfaat perubahan dengan meminimalisasi gangguan terhadap layaanan.

Change Management dilakukan untuk 2 (dua) alasan, yaitu:
1. Proaktif dengan tujuan mencari benefit yang digunakan untuk mendukung kepentingan bisnis dan/atau peningkatan layanan IT dan/atau peningkatan kemudahan sehingga layanan IT menjadi lebih efektif;
2. Reaktif dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah atau adaptasi terhadap lingkungan yang berubah.

Incident, Problem & Change Management

   Contoh change management yaitu pada saat melakukan perubahan fungsi pada aplikasi bisnis, langkah yang harus dilakukan adalah mengajukan form Request For Change (RFC), setelah diajukan akan dianalisa dampak, risiko, dan alasan pengajuan perubahan serta dibuat rencana apa yang harus dilakukan apabila perubahan gagal. Setelah RFC disetujui maka harus dibuat perencanaan implementasi perubahan sedetail mungkin untuk memastikan RFC dapat berhasil sesuai tujuan awal. Risiko-risiko yang mungkin terjadi pada RFC yang tidak dikelola dengan baik seperti:

· Perubahan yang tidak/belum disetujui
· Tingkat keberhasilan perubahan yang rendah
· Jumlah perubahan darurat yang tinggi
· Pembengkakan biaya dan waktu
· Ketidaksesuaian requirement dengan hasil perubahan
“Tidak ada perubahan yang tidak berisiko, maka siapkan rencana yang matang”



INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY

     ITIL(Information technology infrastructure library) atau dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi pustaka infrastruktur teknologi informasi adalah sebuah rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi. ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing masing membahas suatu topik pengelolaan IT.
Dapat diasumsikan bahwa ITIL merupakan kumpulan dari beberapa infrastruktur teknologi informasi yang di bukukan

      ITIL dikembangkan sejak tahun 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi kedua (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM(IT service management), yaitu Service Delivery(antar layanan) dan Service Support(dukungan layanan).

Pada 30 juli 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL yang berisi 5 bagian yaitu:

1.      Service Strategy

Topik topik yang dibahas mencakup pembentukan pasar untuk menjual  layanan, tipe tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, asset asset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL service lifecycle.

2.       Service Design

Ruang lingkup service design tidak melulu hanaya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses proses yang dicakup dalam service design yaitu:
a. service catalog management
b. service level management
c. supplier management
d. capacity management
e. availability management
f. IT service continuity management
g. information security management

3.       Service Transition
   Service transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional.
Proses proses yang dicakup dalam service stransition yaitu;
a. transition planning dan support
b. change mmanagement
c. service asset & configuration management
d. release & deployment management
e. service validation
f. evalution
g. knowledge management


4.       Service operation

     Service operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan layanan TI
Proses proses yang mencakp dalam service translation yaitu:
a. Event management
b. incident management
c. problem management
d. request fulfillment
e. acces management

5.       Continual service inmprovement

    CSI memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah plan-do-check-act (PDCA) atau yang dikenal sebagai deming quality cycle.